PENYAKIT PADA TANAMAN TEBU











                                                     NAMA                  : YUSTINA MELING
                                                     NIM                      : 2016610117
                                                     MATA KULIAH  : EPIDEMIOLOGI











PENYAKIT PADA TANAMAN TEBU :



1.      Noda Merah
-          Penyebab
Penyakit  noda merah (Red Leaf Spot) disebabkan oleh cendawan Eriosphaeria sacchari dan
-          Gejala
Penyakit ini terdapat baik pada bagian atas maupun pada bagian bawah daun dari daun tebu, tetapi pada bagian bawah lebih jernih warnanya.
-          Morfologi
Pada permulaan timbul bintik halus pada bagian bawah dari daun, yang berwarna merah dan dikelilingi oleh suatu tepi yang kuning. Bintik merah membesar, dan tetap dikelilingi oleh suatu tepi yang kuning. Noda-noda berbentuk lingkaran, kadang-kadang tidak teratur, karena saling bersambung (Handojo, 1982).
-          Cara penyebaran
Penyakit ini dapat meybar mellaui angin, dan  percikan air.
-          Pengendalian
Hal  yang dapat dilakukan buat mengurangi agresi penyakit-penyakit lainnya ini ialah dengan cara mnelakukan pengapuran, memperbaiki drainase tanah, menutup bidang potongan bekas stek, menggunakan pisau atau parang pangkas yang steril.


2.      Pokkahbung
-          Penyebab
Penyakit pokahbung disebabkan oleh jamur Fusarium moniliforme Sheld. Var. subglutinans Wr. Et Rkg. Untuk pertama kali pokahbung dilaporkan di Jawa Barat pada tahun 1970-an.
-          Gejala dan morfologi penyakit
 Pokahbung menjadi tiga tingkat yang lazimnya disebut pb1, pb2, dan pb3. Pada pb1 gejala hanya terdapat pada daun. Helaian daun yang baru saja membuka pangkalnya tampak klorotis. Pada bagian ini kelak timbul titik titik atau garis-garis merah.  Jika penyakit meluas kedalam, maka daun-daun yang belum membuka akan terserang juga. Daun-daun ini akan rusak dan tidak dapat membuka dengan sempurna. Pada pb2 jamur menyerang ujung batang yang masih muda, tetapi tidak menyebabkan pembusukan. Pada batang yang masih muda ini terjadi garisgaris merah kecoklatan yang dapat meluas menjadi rongga-rongga yang dalam. Rongga-rongga ini mempunyai sekat-sekat melintang hingga tampak seperti tangga. Jika ujung batang dapat tumbuh terus akan terjadi hambatan (stagnasi) pertumbuhan, dan pada bagian yang berongga tadi batang membengkok. Pada pb3 jamur menyerang titik tumbuh dan menyebabkan pembusukan. Busuknya tunas ujung sering disertai dengan timbulnya bau tidak sedap. Serangan ini menyebabkan matinya tanaman.
-          Penyebaran
Penyakit karena jamur pada umumnya, pokahbung dibantu oleh cuaca yang lembab. Penyakit dibantu oleh hujan. Di Jawa biasanya penyakit meluas pada bulan Januari dan Februari. Tebu yang subur cenderung lebih rentan ketimbang yang kurus.
-          Pengendaliannya:
Pengendalian biologi yang dilakukan dengan pendekatan penggunaan agens biokontrol yang dianggap lebih ramah lingkungan. Memanfaatkan mikroba berguna seperti jamur endofit merupakan salah satu cara pengendalian yang berkembang pesat dan terus dikembangkan. .Beberapa tahun belakangan ini telah dicoba pengendalian dengan memanfaatkan mikroorganisme antagonis. Diantara jamur antagonis yang umum digunakan adalah Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. Kedua jamur ini diketahui dapat memarasit miselium jamur Rhizoctonia dan Sclerotium, serta menghambat pertumbuhan banyak jamur seperti Phytium, Fusarium dan mengurangi penyakit yang disebabkan oleh sebagian patogen tersebut (Agrios, 1996.

3.      Penyakit mosaic
-          Penyebab
Tanaman tebu (S. officinarum) dapat terserang berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus yang diantaranya adalah penyakit mosaik yang di sebabkan oleh virus Sugarcane Mosaic Virus (SCMV).
-          Gejala
Gejala serangan yang terserang CSMV menampakkan gejala mosaik dengan garis putus – putus berwarna hijau muda, hijau tua, dan kuning sepanjang tulang daun. Infeksi yang terjadi lebih awal pada tanaman, periode inkubasi penyakit lebih singkat dan persentase serangannya lebih tinggi dibanding dengan tanaman yang terinfeksi lebih lambat. Begitupula dengan tinggi tanaman, pertumbuhan tanaman semakin kerdil.
-          Pengendalian
Pengendalian penyakit virus mosaik bisa dilakukan dengan cara meyangam jenis atau varietas tebu yang tahan, misalnya Ps 41, Ps 56, Bz 132, dan Bz 148, pengamatan tanaman yang teratur, serta mencabut tanaman sakit buat dimusnahkan.

4.      Noda Kuning
-          Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora kopkei dan banyak ditemukan di daerah dataran tinggi yang lembab .
-          Gejala
Gejala  sebagai berikut: 1) pada daun muda timbul noda-noda kuning pucat, kemudian berubah menjadi kuning terang segar. Warna ini bertahan sampai daun menua kemudian timbul pula noda titik-titik atau garis-garis berwarna darah kotor yang tak teratur; 2) pada cuaca lembab, bagian bawah daun tertutup lapisan putih kotor yang keluar dari sulur-sulur cendawan; 3) helaian daun yang mati berwarna agak kehitaman.
-          Penyebaran 
Penyebaran penyakit ini disebabkan karena curah hujan dan kelembapan yang tinggi. Pada fase awal penyakit ini berbentuk bercak dengan diameter 1-2 mm yang berwana kuning kemerahan dan berwarna kabur 24 keabu-abuan pada bagian bawah daun.
-          Pengendalian
Dengan cara melakukan pengapuran, memperbaiki drainase tanah, menutup bidang potongan bekas stek, menggunakan pisau atau parang pangkas yang steril

5.      Noda cincin
-          Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh tiga cendawan yaitu Heptosphaeria sacchari, Helminthosporium sacchari dan Phyllsticta Saghina.
-          Morfologi
Lesi penyakit noda cincin pada mulanya terbentuk dari warna hijau tua menjadi kecoklatan. Lesi berbentuk lonjong memanjang dengan lingkaran berwarna kuning. Lesi melebar dan bagian tengah lesi biasanya menjadi kekuning-kuningan dengan tepi yang terlihat jelas berwarna merah kecoklatan.
-          Gejala
Lesi dari penyakit noda cincin tersebut terutama terjadi pada helai daun tetapi dapat terjadi pada pelepah daun dan memiliki ukuran yang bervariasi yaitu dari 1-5 x 4-18 mm. Penyakit noda cincin pada umumnya tidak hanya terjadi pada daun yang berumur tua, tetapi juga daun yang berumur lebih muda. Penyakit pada daun tebu ring spot muncul karena jamur leptosphaeria sacchari .
-          Penyebaran
Media penyebaran penyakit ini berkembang baik pada keadaan lembab dan hangat (musim panas). Mewabahnya penyakit ini semakin cepat dengan bantuan hujan/angin. Secara fisik penyakit ini berwarna bronze brown dengan tepi kekunigan saat dewasa (berbentuk seperti cincin). 

6.      Karat orange
-          Penyebab
Disebabkan oleh jamur Puccinia Melanocephala.
Penyakit karat yang terjadi pada daun tebu ada dua jenis yaitu orange rust dan common rust. Salah satu penyebaran penyakit karat tebu jenis common rust yang disebabkan oleh jamur Puccinia Melanocephala yaitu di Indonesia.
-           Gejala
 Daun yang terinfeksi parah mengandung gabungan sejumlah bercak coklat yang menyebabkan area nekrotik yang besar pada daun. Penyakit common rust memiliki ciri lesi yang cukup mirip dengan orange rust dan kedua penyakit karat tersebut dapat menimbulkan kesalahan pada saat diidentifikasi, tetapi common rust berwarna coklat kemerah-merahan hingga coklat dan tidak pernah berwarna oranye kecoklatan berupa bercak kecil berwarna kuning memanjang yang terlihat pada kedua permukaan daun, kemudian menjadi semakin besar dan dapat menjadi berwarna coklat kemerah-kemerahan.
-          Penyebaran
Penyakit ini disebarkan melalui angin, dan juga percikan air.
-          Pengendalian
Untuk mengendalikan penyakt ini menggunakan fungisida.

7.      Penyakit dongkelan
-          Penyebab
Penyakit  ini disebabkan oleh jamur marasnius sacchari.
-          Gejala
Tanaman tebu yang sakit secara tiba-tiba, pada daun mongering dari bagian luar hingga ke bagian dalam.
-          Penyebaran
Disebarkan oleh angin, dan percikan air.
-          Pengendalian
Dapat dilakukan dengan cara melakukan penjemuran dan pengeringan lahan, selain itu dapat pula menebarkan Natural Glio pada awal penanaman.

8.      Penyakit blondok
-          Penyebab .
      Penyakit blondok ini sendiri merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh    bakteri. 
     Gejala
yang memiliki ciri – ciri apabila batang dari tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) tersebut dibelah maka akan terlihat pembuluh – pembuluh dari tanama tebu yang memiliki warna kuning ketuaan sampai dengan merah ketuaan
-          Pengendalian :
Salah satu penerapan PHT adalah pengendalian biologi yang dilakukan dengan pendekatan penggunaan agens biokontrol yang dianggap lebih ramah lingkungan. Pengendalian dengan memanfaatkan mikroorganisme antagonis. Diantara jamur antagonis yang umum digunakan adalah Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. Kedua jamur ini diketahui dapat memarasit miselium jamur Rhizoctonia dan Sclerotium, serta menghambat pertumbuhan banyak jamur seperti Phytium, Fusarium dan mengurangi penyakit yang disebabkan oleh sebagian patogen tersebut
-          Penyebaran
Penyakit ini dapat meybar mellaui angin, dan  percikan air.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DASAR – DASAR PEMODELAN DALAM MEMPELAJARI EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN

Dasar-dasar pemodelan dalam mempelajari epidemiologi penyakit tumbuhan